Inilah 6 Negara yang Paling Banyak Menerima Buruh Migran Indonesia

Hentikan Penindasan Terhadap Pekerja Asing

Buruh Migran Nepal Melawan Penindasan di Malaysia, Foto: Istimewa

KOBUMI - Buruh Migran Indonesia (BMI) terus digenjot pengirimannya ke luar negeri sebagai sumber devisa negara. Rejim penguasa di Indonesia terus pragmatis mencari peningkatan pendapatan bahkan dengan mengirimkan secara massal rakyatnya ke luar negeri sebagai buruh murah.

Menteri Tenaga Kerja Indonesia Hanif Dhakiri bahkan dengan bangga mengutarakan, beberapa negara yang menjadi tujuan utama dari penegiriman BMI. Negara tujuan itu adalah Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Korea dan Jepang.

Anehnya setelah hampir 12 tahun melakukan pengiriman massal, pemerintah Indonesia masih melibatkan swasta lewat Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan Agensi asing di negara tujuan penempatan. Akibatnya, BMI harus menanggung beban biaya penempatan alias biaya mendapatkan kerjaan yang cukup besar bahkan ada yang diperbudak karena tidak pernah dibayar.

Kebijakan terbaru di Taiwan bahkan agensi memungut biaya yang lebih besar kepada BMI untuk biaya pengurusan meneruskan kontrak kerja. Di Taiwan BMI dapat melanjutkan Konrak Kerjanya tanpa harus pulang dulu ke tanah air setelah konrak selesai.

Sementara itu organisasi buruh migran terus menuntut agar buruh migran dibebaskan dari biaya  penempatan dan menaikkan upah kerja yang sangat kecil bila dibandingkan dengan buruh lokal di negara penempatan.