Buruh migran rebut demokrasi untuk keadilan dan kesejahteraan
![]() |
“Aksi bakar celemek ini adalah simbol perlawanan terhadap penghisapan hasil kerja BMI yang secara terpaksa memilih bekerja di luar negeri karena minimnya lapangan kerja. Kami sangat kecewa dengan kedatangan Presiden yang tidak menyentuh sama sekali soal jaminan perlindungan bagi BMI. Makanya kami memutuskan untuk tidak ikut masuk dalam acara itu, lebih baik kami menyampaikan lewat media di luar area. Agar lebih banyak orang yang tahu, bagaimana watak rejim Jokowi-JK hari ini,” kata Umi koordinator KOBUMI.
Orasi dan teriakan terus saling bersahutan menyuarakan tuntuan BMI selama ini, cabut UU39, KTKLN, Overcharging, Reforma Agraria Sejati, pelanggaran HAM berat di Papua dan permasalahan pemberangusan demokrasi lainnya.
“Kami sudah hapal dengan watak rejim borjuasi selama ini, mereka datang ke Hong Kong silih berganti dan berulang kali, tapi sedikitpun tak merubah kondisi buruh migran,“ kata Evan dalam orasinya.
Teriakan protes "Tolak Kedatangan Presiden" menggema di halaman gedung Asia World Expo itu. Iis salah satu orator aksi menyampaikan bahwa pertemuan didalam gedung itu tidak ada gunanya. Jokowi tidak mengangkat permasalahan buruh migran, jadi buat apa kami menyambutnya. Kami tegas menolak kedatangannya, karena acara didalam gedung itu merupakan acara pembodohan kepada buruh migran.
Aksi diikuti oleh 20 orang anggota Kobumi dan juga diikuti massa dari organisasi lain yakni Socialis Action Hong Kong yang juga serius bersolidaritas berjuang bersama Kobumi dan para pengungsi migran di Hong Kong.
Dalam pidatonya, Sally menyampaikan kondisi Buruh Migran di Hong Kong diharuskan mengikuti aturan tinggal di rumah majikan dan dirampas upahnya oleh kejahatan Overcharging.
Berikut ini adalah tuntutan kami atas kunjungan presiden ke Hong Kong:
1. Perlindungan sejati sekarang juga, bukan malah dijadikan komoditi untuk tujuan komoditi.
2. Cabut UU 39/2004 dan Sahkan segera UU Perlindungan BMI dan anggota Keluarganya.
3. Hak bekerja bagi pengungsi dan berserikat bagi buruh migran.
4. Berlakukan aturan 8 Jam Kerja untuk Semua Buruh Migran tanpa potongan upah.
5. Stop Overcharging dan eksploitasi terhadap buruh migran melalui biaya agensi - ijinkan buruh migran untuk punya hak tinggal diluar.
6. Kesetaraan upah untuk buruh perempuan dan naikkan upah minimum $Hk 45/jam.
7. Hapus hukuman mati bagi buruh migran.
8. Libatkan buruh migran dalam pembuatan undang undang untuk BMI.
9. Pendidikan dan pelayanan kesehatan murah bagi rakyat.
10. Hentikan perampasan tanah.
11. Bebaskan tiga petani surokonto dari hukuman penjara dan denda.
12. Hentikan pembangunan pabrik semen di Rembang dan daerah lainnya.
13. Hentikan tindak kekerasan di Papua.
14. Hentikan kemiskinan di Indonesia dan ciptakan lapangan kerja dan upah layak.
15. Hapus system kerja magang dan outsorcing.
1. Perlindungan sejati sekarang juga, bukan malah dijadikan komoditi untuk tujuan komoditi.
2. Cabut UU 39/2004 dan Sahkan segera UU Perlindungan BMI dan anggota Keluarganya.
3. Hak bekerja bagi pengungsi dan berserikat bagi buruh migran.
4. Berlakukan aturan 8 Jam Kerja untuk Semua Buruh Migran tanpa potongan upah.
5. Stop Overcharging dan eksploitasi terhadap buruh migran melalui biaya agensi - ijinkan buruh migran untuk punya hak tinggal diluar.
6. Kesetaraan upah untuk buruh perempuan dan naikkan upah minimum $Hk 45/jam.
7. Hapus hukuman mati bagi buruh migran.
8. Libatkan buruh migran dalam pembuatan undang undang untuk BMI.
9. Pendidikan dan pelayanan kesehatan murah bagi rakyat.
10. Hentikan perampasan tanah.
11. Bebaskan tiga petani surokonto dari hukuman penjara dan denda.
12. Hentikan pembangunan pabrik semen di Rembang dan daerah lainnya.
13. Hentikan tindak kekerasan di Papua.
14. Hentikan kemiskinan di Indonesia dan ciptakan lapangan kerja dan upah layak.
15. Hapus system kerja magang dan outsorcing.
Sempat ada ketegangan dengan polisi ketika terjadi pembakaran celemak saat api membesar. Massa aksi tetap melakukan pembakaran celemek walau Polisi berusaha mematikan api.
“Kami akan melanjutkan aksi protes ini pada perayaan MayDay tahun ini dengan tuntutan yang sama sampai dipenuhi oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Hong Kong,” protes Umi menutup aksi.
COMMENTS