Kasus kontrak kerja yang tidak sesuai di Taiwan
 |
| Catatan kasus Rambat yang terserak di medsos, foto: istimewa |
KOBUMI - Catatan advokasi kasus BMI yang kontrak kerjanya berbeda kami temukan di media sosial kompasiana. Catatan ini sepertinya diterbitkan dengan terburu-buru oleh seorang relawan tapi kami merasa bisa belajar banyak dari tulisan ini dan bisa jadi bukti bagaimana perlakuan terhadap BMI di Taiwan.
Adapun penerbitan ulang ini KOBUMI lakukan sebagai referensi bagi tindakan advokasi kasus yang bisa dilakukan di Taiwan. Catatan ini memang tidak menginformasikan bagaimana hasil advokasinya. Mudaha-mudahan saja Rambat Rahayu bisa diselamatkan dari kerja "budak" yang dihadapinya di Taiwan.
----------------------------------
1 Rambat bersama nenek yang dijaganya. 2. Alamat Rambat di Dazhi. 3. Nama Kantor Majikan Rambat. 4,5 dan 6 Rambat juga dipekerjakan disana dikantor majikannya setiap hari kerjanya tanpa pemberian gaji tambahan dari kerjaan itu. 7. Gedung dimana Rambat harus mengambil, memilah dan mengolah sampah botol plastik dan kaleng, 8. Alamat gedung dimana Rambat memilah botol. 9. Sampah-sampah di lantai 1 gedung itu. 10. Rambat bersama Siti temannya yang menunjukkan alamat Rambat kepada Satgas KDEI Taipei. 11 dan 12. Rambat memphoto copy dokumen-dokumen untuk diberikan ke Satgas KDEI Taipei Bulan Agustus 2013, ponselku berbunyi, cerita itu bermula dari sini. Nama ? sahutku. Rambat Rahayu mas sahutnya. nomer paspor berapa tanyaku lagi, "AS 421995". Kamu ada masalah apa? mas saya sudah tidak kuat lagi bekerja disini mas. pekerjaan saya banyak, dari bersih-bersih 2 rumah, ngurus 3 anjing dan kucing, bersih kantor, ngambilin sampah sampah di berbagai tempat 1 bulan 1 kali, motongin botol. kerjamu sesuai kontrak apa tanyaku? jaga nenek mas. neneknya masih sehat sahutnya tapi neneknya pikun. Gaji boleh dikirim ke Indonesia kalau kerjanya sudah baik , saya dianggap berhutang dengan majikan mas. kenapa? saya dianggap berhutang karena jatuh dari tangga lalu saya masuk rumah sakit, dari situ saya banyak potongan. saya sakit jatuh dari tangga karena ngelap jendela. Majikan suka mengadu kepada agensi, salah sedkit dilaporkan ke agensi, agensi malah memarahi saya. Rambat.. panggilku, apakah agensimu tahu apa yang majikan perintahkan kepadamu? agensi tahu mas jawab wanita asal Ponorogo ini. Rambat berkisah, saya pernah meminta untuk bisa sholat idul fitri, saya dimarahin. Saya dimarahin karena ingin mengirimkan uang. Kamu sudah pernah lapor ke 1955 ? pernah jawabnya " sempat ditangani oleh 1955 tapi petugas 1955 tidak bisa mengerti bahasa Indonesia ( - Rambat mulai bekerja di Taiwan sejak bulan 5 tanggal 27 2013). Saya tidak berani melawan agen mas, agen perintahkan tanda tangan. Saya cape melakukan pekerjaan segini banyak, mas tolong saya mas, saya ingin pindah majikan... (sahut Rambat memelas) kamu dimana Rambat? saya tidak tahu mas. nomer agensimu berapa? saya tidak tahu mas. nomer majikan mu berapa? saya tidak punya mas. Emosiku mulai naik... kalo begini bagaimana cara menolongmu seruku. O iya kamu kan kalo ngantar sampah apa ketemu orang indo? ketemu mas. Saya minta nomernya. Akhirnya Rambat menyerahkan nomer hp temannya yang bernama Sisca. Begini mba... mba silakan cari bukti bukti mohon diphoto, karena kita butuh bukti yang kuat untuk melawan agensi dan majikanmu. baik mas sahutnya. kamu kumpulkan dulu ya, saya masih ada urusan lain. kita terus berkomunikasi ya.... sy pamit Beberapa minggu setelahnya.... Selasa malam 3 September 2013 ponselku berbunyi, .. mas saya ingin minta tolong... ini siapa? Rambat mas... Rambat... sambil lihat catatan pengaduan. O iya ..bagaimana? saya ingin ketemu kamu, aku sudah telp temanmu Sisca tapi sekarang dia itu dihubungi ga ngangkat. ini mas nomer telp teman saya sodor nya, Rambat menyebutkan nomer Hp Siti. Baik saya ingin ambil data kamu malam ini bisa ya? bisa mas. jam berapa? jam 9 mas. OK sahutku jam 8.30 malam setelah sholat Isya aku telp siti temannya Rambat dimana alamat Rambat? tanyaku. ternyata Rambat beralamat di tashe 1 MRT setelah zhongsan airport. baik tunggu aku jam 9 ya aku pergi kesana. Malam itu juga aku langsung cabut memakai taxi dari tempat sekolahku menuju Dazhi - 1 stasiun setelah MRT Songshan airport Supir taxi seperti tahu keinginanku, ia menawari aku "kamu buru buru engga tanyanya. Iya pak, sy butuh cepat sahutku. Baik saya akan ambil jalur tol untuk ke Dazhi jawab si supir. Targetnya malam ini aku mendapat banyak bukti gumanku. Akhirnya aku dan Rambat bisa bertemu setelah 20 menit kemduian sekaligus dengan kedua teman Indo yang lain yang disana setelah buang sampah. aku tidak membuang buang waktu minta Rambat segera bluetoothkan photo yang dia punya untuk bukti. Photo-Photo hasil blue tooth : photo saat Rambat bersama neneknya, saat membersihkan kantor tempat kerja, saat mengambil sampah lalu dibawa ke suatu tempat untuk dijual. Saya juga meminta dokumen-dokumennya di photo copy. kami datang di family mart untuk meminta data-data Rambat bisa di photo copy disana. Waktu kami sangat pendek, karena Rambat harus masuk rumah menjaga nenek, segera saja setelah itu kami menuju lokasi tempat Rambat mengambil botol botol bekas lalu dijual , Kami juga mengambil dokumentasi di tempat pengambilan sampah bulanan serta kami juga mengambil photo kantor tempat Rambat harus membersihkan ruangan kantor setiap siang. Saya mendatangi rumah tempat kerja Rambat dan mengambil photonya serta mengambil gambar rumah majikan tempat kerja Rambat. Rencananya beberapa photo ini akan menjadi alat bukti jika hal ini diperlukan dalam persidangan atau permohonan untuk pindah majikan. Beberapa bukti yang saya peroleh ketika terjun ke lokasi sebagai berikut: : 1. Nama kantor agensi : Kanglin Int'L (lihat di www. kanglin.com.tw) 2. Nama penerjemah : Vania 3. Nama majikan : Ku Chiang Hua 4. Jumlah anggota keluarga: 4 orang 5. Keadaan nenek: sehat saja dan bisa jalan Saat saya datangi, neneknya sedang pergi ke Malaysia. Rambat bekerja setiap hari membersihakn gedung kantor majikannya dari jam 1.30 siang hinggal 5 sore. Kemudian pulang , memberi makan anjing dan kucing serta memasak untuk dia dan nenek. Selain itu diapun harus membersihkan rumah majikannya lantai 1 dan 2. Sebulan sekali memungut sampah dan memotong botol. Taipei, Rabu -4 September 2013Sumber: http://www.kompasiana.com/adi_permadi/derita-tki-taiwan-karena-salah-job-satgas-ketenagakerjaan-kdei-taipei_552e36346ea834cc218b4582
COMMENTS