Kisah PRT Filipina di Hong Kong
KOBUMI - Nasib seorang Pekerja Rumah Tangga asal Filipina bernama Xyza Bacani berubah, setelah ia mendapatkan beasiswa dari Yayasan Magnum untuk mempelajari fotografi ke New York dan Missouri Amerika Serikat.
PRT perempuan yang berasal dari keluarga miskin di Filipina Utara itu datang ke Hong Kong, untuk menjadi Pekerja Rumah Tangga (PRT) pada umur 19 tahun.
Kisahnya menyukai fotografer berawal saat menjadi asisten rumah tangga, dan memotret rekan-rekannya yang mengalami tindakan kekerasan.
Perempuan berusia 28 tahun ini kemudian fokus menjadi fotografer jalanan yang khusus mengambil gambar para PRT di Hong Kong dengan ciri khas foto hitam putih.
"Saya mengunjungi Rumah Penampungan Perempuan Migran Bethune yang dihuni PRT yang disiksa majikannya," ujar Bacani seperti dikutip dari BBC.
Saat itulah ia merasa memiliki hak untuk membicarakan nasib rekan-rekannya yang disiksa.
Bacani yang berasal dari desa nan jauh di utara Filipina itu mengaku sangat mencintai Hong Kong yang keadaannya sudah berbeda saat ini. Sementara street photography atau fotografi jalanan adalah hobinya.
"Aku pindah dari fotografi jalanan ke dokumenter, dengan fokus pada populasi pekerja domestik yang besar di Hong Kong," tutur Bacani.
 |
PRT bernama Xyza Bacani yang termasuk dalam 100 perempuan inspiratif versi BBC. (Global Inquirer) |
 |
Potret jalanan karya PRT asal Filipina bernama Xyza Bacani. (Xyza Bacani/BBC)
|
COMMENTS