Hapus KTKLN, Bubarkan BNP2TKI
“SISKOTKLN ini adalah perwujudan Dari KTKLN yang memang belum dihapus Dari UU39/2004. Kebijakan ini tidak disosialisakan dan sudah memakan korban pencekalan di bandara. Hal ini membuat kami resah saat mau pulang cuti. Presiden Jokowi telah membekukan KTKLN, namun kartu ini bisa saja diberlakukan kembali,“ protes Uut dari BKB dalam orasinya.
Aksi protes terhadap SISKOTKLN diramaikan oleh lebih kurang 80 BMI yang tergabung dalam aliansi Seni Buruh Migran. Selain memprotes kebijakan SISKOTKLN, aksi juga menuntut penghapusan segera kartu setan yang meresahkan BMI tersebut.
“Kami juga menuntut BNP2TKI dibubarkan saja. Secara lembaga mereka hanya menjadi kepanjangan tangan dari pemodal dan negara tanpa keberpihakan sama BMI. Undang undang itu adalah konstitusi yang melegalkan pengiriman massal buruh Indonesia ke luar Negeri. Kartu itu juga menjual perlindungan sebagai bisnis dengan melibatkan perusahaan asuransi komersil/swasta. Padahal melindungi rakyat adalah kewajiban pemerintah. Bahkan badan khusus ini sudah harus dievaluasi dan dibubarkan karena menggrogoti anggaran negara saja. Bukankah sudah ada Kemnaker?“ tegas Umi Dari KOBUMI dalam orasi Tuntutan pembubaran BNP2TKI.
“Aksi protes ini adalah juga bentuk dari perwujudan perjuangan Kartini untuk pembebasan kaum Perempuan. Dan kebetulan kami memang sengaja menggunakan moment perjuangannya untuk membangkitkan semangat kaum perempuan yang dtindas. Buruh migran perempuan masih ditindas oleh rejim borjuis dengan aturan yang tidak berpihak pada BMI dan anggota keluarganya, “ tutup Uut dalam orasinya.
Yel yel Tolak KTKLN dan bubarkan BNP2TKI terus diteriakkan para demonstran mulai dari titik awal aksi hingga kembali ke lapangan Victoria Park di Causway Bay, Hong Kong. Evan dari Serikat Anti Penindasan (SERPAN) dalam aksi itu menegaskan bahwa komputerisasi memang memudahkan kerja pemerintah tapi disisi lain malah mempersulit BMI. Pendaftaran seharusnya bisa saja online tapi kenapa harus mendatangi kantor BP3TKI/P4TKI yang lokasinya jauh dari rumah BMI? Belum lagi ada wajib asuransi dalam kebijakan itu. Ini namanya membisniskan perlindungan. Jangan jadikan tehnologi malah menjadi alat untuk memeras BMI,” protes Evan dalam aksi di Hong Kong itu.
Aksi protes ini ditutup dengan pembacaan statement tuntutan oleh Indra Tsu dari Srikandi Jawa. Aksi ini akan terus berlanjut sampai ada perubahan kebijakan,” jelasnya di depan KJRI Hong Kong.
Selesai aksi, semua peserta kemudian melakukan peringatan hari Kartini dengan berbagai pagelaran seni dan lomba rakyat di Victoria park.
“Selain gelar budaya dan lomba rakyat, kami terus mengkampanyekan penghapusan KTKLN dan tuntutan pembubaran BNP2TKI. Kami juga menyelenggarakan Forum Terbuka tentang cara menghindari cekal di bandara karena KTKLN.
Untuk tema hari Kartini tahun ini kami mengambil tema “HANCURKAN BUDAYA PATRIARCHI, BANGUN BUDAYA KERAKYATAN. Sengaja kami mengambil tema ini agar buruh migran secara sadar bisa membangun kesetaraan dalam dirinya sendiri. Sehingga bisa memecahkan pikiran yang patriarchal untuk mengubah pandangan agar lebih maju,“ tambah Indra menjelaskan.
“Sistem Patriarchi Itu bukan hanya soal diskriminasi antar laki laki dan Perempuan saja, tapi juga kami maknai untuk menentang budaya feodalisme terkait pandangan terhadap para majikan yang begitu ditinggikan dan sangat berkuasa. Kami memahaminya bahwa penindasan bermula dari tempat kerja kami sehari-hari dan harus mengakhirinya,” tutup Umi.
COMMENTS