Hentikan segera pengiriman BMI ke Malaysia selamanya
![]() |
Penyiksaan terhadap BMI bukan hanya kepada Adelina yang disiksa secara keji dan mengakibatkan kematian.
Adelina ditemukan dengan luka di tangan dan kakinya, sementara kepala dan wajahnya membengkak.
Adelina meninggal karena kegagalan fungsi organ setelah dia diselamatkan oleh aktifis Pelindung Buruh Migran.
Tetangga majikan yang melihatnya berkata bahwa dia pernah disuruh tidur dengan anjing.
Selanjutnya inilah data sejumlah kasus penyiksaan keji yang menimpa BMI yang pernah terjadi di Malaysia.
Berikut adalah beberapa kasus penyiksaan keji yang dialami BMI di Malaysia :
1. Nirmala Bonat
Pada tahun 2003, Buruh Migran Indonesia (BMI) bernama Nirmala Bonat disiram dengan air panas dan disetrika oleh majikannya.
Pelaku yang bernama Yim Pek Ha akhirnya divonis 18 tahun penjara atas perbuatan kejinya. Yim Pek Ha terbukti menyiksa Nirmala Bonat yang bekerja sebagai PRT asal Kupang.
Kasus penyiksaan brutal oleh majikan perempuan terhadap Nirmala Bonat tersebut terungkap saat seorang penjaga keamanan kondominium melihat Nirmala dengan wajah penuh luka memar, bengkak, dengan darah yang mengalir dari kepala dan mulut sedang duduk dan menangis di tangga.
Petugas langsung menelepon polisi, yang kemudian segera membawanya ke rumah sakit, Kuala Lumpur Hospital.
2. Siti Hajar
Pada tahun 2010, Hau Yuan Tyng dihukum tahun lalu karena penyiksaan keji pada Pekerja Rumah Tangga (PRT) Indonesia bernama Siti Hajar.
Siti Hajar dianiaya menggunakan palu, gunting dan disiram dengan air mendidih.
3. Modesta Rangga Eka
Kasus penyiksaan Siti Hajar belum tuntas, lalu terjadi lagi pada Modesta Rangga Eka (26). BMI Perempuan asal Kupang ini disiksa majikan perempuan berusia 37 tahun.
Tubuh Modesta luka parah. Bahkan, kupingnya pernah diiris. Gaji Modesta selama 19 bulan pun belum dibayar.
Modesta berhasil melarikan diri dari majikannya yang tinggal di Jalan 8, Kampung Baru, Ampang, Malaysia, setelah ditolong tetangga yang iba melihat kondisinya. Tetangganya warga Malaysia itu juga segera menelepon polisi untuk menyelamatkan Modesta.
Tak lama kemudian, aparat Kepolisian Diraja Malaysia mendatangi rumah tersebut untuk membebaskan Modesta sekaligus menangkap majikannya.
Modesta mulai bekerja di keluarga tersebut sejak November 2007. Majikannya berulang kali menyiksa Modesta jika menganggap pekerjaannya tidak benar.
Akibat penyiksaan bertubi-tubi tersebut, ia mengalami luka parah di bagian telinga, kepala, kaki, dan beberapa bagian tubuhnya.
4. Suyanti binti Sutrisno
Suyanti bin Sutrisno (19) BMI asal Kisaran Medan, disiksa majikannya hingga babak belur dan dirawat di rumah sakit.
Dari hasil penelusuran KBRI, diketahui bahwa BMI korban penyiksaan bernama Suyanti binti Sutrino, umur 19 tahun, berasal dari Kisaran, Sumatera Utara. Saat dibawa ke Rumah Sakit Suyanti dalam keadaan luka sekujur tubuhnya dan lebam kedua matanya karena penyiksaan.
Berdasarkan informasi dari Suyanti, dirinya masuk ke Malaysia pada tanggal 7 Desember 2016 melalui Tanjung Balai-Port Klang. Sesampainya di Port Klang, yang bersangkutan dijemput oleh seorang agen atas nama Ruby.
Pada 8 Desember 2016, yang bersangkutan dipekerjakan pada majikannya seorang perempuan. Seminggu setelah bekerja, majikan perempuan ini mulai melakukan penyiksaan terhadap Suyanti. Karena diancam hendak dibunuh dengan pisau besar, Suyanti akhirnya lari dari rumah majikan dan diselamatkan.
Walau mendapat penyiksaan, Suyanti entah kenapa harus menjalani rawat jalan dan diinapkan dipenampungan KBRI. tragisnya Pada 25 Desember 2016 majikan pelaku kekerasan keji itu malah dibebaskan dengan jaminan.
KBRI saat itu hanya bisa mengirimkan nota kepada Kemlu Malaysia guna menyampaikan protes serta keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut dan sekaligus meminta agar pelaku diberikan hukuman yang setimpal sesuai hukum Malaysia.
5. Jumardi Haranto
Sebelumnya kasus kekerasan terhadap BMI juga telah menewaskan korban BMI asal Medan lainnya bernama Jumardi Haranto, 35 tahun, penduduk Jalan Karya, Gang Eka Jaya IV, Medan, diduga tewas karena dianiaya oknum Polisi Diraja Malaysia.
Berdasarkan informasi dari Konjen di Malaysia, Jumardi ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Sebelum tewas, ada yang melihat Jumardi dikejar-kejar Polisi Diraja Malaysia.
Diduga masih banyak kasus-kasus penyiksaan keji lainnya yang dialami BMI di Malaysia.
COMMENTS