Bangun solidaritas di seluruh Indonesia untuk Terus Berlawan Menutup Pabrik Semen di Kawasan Kendeng
![]() |
Dari keterangan dokter yang mendampingi dan bertugas membawa almarhumah ke RS St. Carolus Salemba, almarhum meninggal dunia saat diperjalanan. Herlina, salah satu dokter yang mendampingi selama aksi dan ada saat sebelum almarhum meninggal dan membawa almarhum ke UGD Rumah Sakit Carolus - Salemba bersaksi.
"Meninggalnya Almarhum Patmi (48), adalah karena Sudden death dengan penyebab kemungkinan besar serangan jantung jika dilihat dari tanda-tanda sebelum kematian. Bukan karena aksi cor kaki, karena kondisi saat, sesudah maupun sebelum dilepas cor kaki dalam keadaan baik-baik," jelas dokter Herlina.
Selama Proses aksi dari hari Kamis, 16 Maret hingga 20 Maret 2017, semua relawan aksi dipantau ketat oleh tim medis dan tidak ditemukan tanda-tanda yang membahayakan nyawa serta tidak adanya keluhan sakit dari almarhum.
"Bahkan saat pukul 23.00, tanggal 20 Maret 2017 ketika kita isi ceklist daftar keluhan relawan aksi, tidak didapat pusing, mual maupun sesak nafas. Makan minum baik. Buang air besar dan air kecil juga lancar," jelas dokter Herlina seperti yang kami dapat dari medsos.
"Meninggalnya Almarhum Patmi (48), adalah karena Sudden death dengan penyebab kemungkinan besar serangan jantung jika dilihat dari tanda-tanda sebelum kematian. Bukan karena aksi cor kaki, karena kondisi saat, sesudah maupun sebelum dilepas cor kaki dalam keadaan baik-baik," jelas dokter Herlina.
Selama Proses aksi dari hari Kamis, 16 Maret hingga 20 Maret 2017, semua relawan aksi dipantau ketat oleh tim medis dan tidak ditemukan tanda-tanda yang membahayakan nyawa serta tidak adanya keluhan sakit dari almarhum.
"Bahkan saat pukul 23.00, tanggal 20 Maret 2017 ketika kita isi ceklist daftar keluhan relawan aksi, tidak didapat pusing, mual maupun sesak nafas. Makan minum baik. Buang air besar dan air kecil juga lancar," jelas dokter Herlina seperti yang kami dapat dari medsos.
COMMENTS