Kecelakaan tenggelamnya perahu pengangkut BMI ke Malaysia
![]() |
Ilustrasi foto Perahu penyeludup BMI ke Malaysia, Foto: Sindonews |
Informasi tenggelamnya kapal pengangkut buruh migran ini diterima dari ruang kendali utama (RKU) WFQR Lantamal IV Tanjungpinang dari ILO Malaysia. Informasi ini memberitakan tentang tenggelamnya perahu di perairan teritorial Malaysia. Untuk sementara, diduga perahu tersebut membawa BMI yang berangkat dari Tanjung Bemban Batam menuju ke Malaysia.
“Berita mengenai tenggelamnya kapal pengangkut TKI illegal tersebut diterima oleh MRSC Johor sekitar jam 09.15 waktu setempat, dimana DM7 Tanjung Sadeli menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan dari masyarakat setempat tentang adanya sebuah perahu yang karam dan menemukan 9 mayat (2 laki-laki dan 7 perempuan) yang terdampar di pantai perairan Tanjung Leman Mersing Johor atau + 90 Km dari Johor Baru Malaysia,” ujar Danlantamal IV.
“SAR telah dilakukan oleh pihak berwenang Malaysia dengan mengerahkan kapal Penggalang 43 dan Pengawal 43. Mengingat tempat kejadian berada di perairan teritorial Malaysia, kita tidak bisa terjun langsung ke lokasi. Namun sampai dengan saat ini RKU WFQR Lantamal IV terus melaksanakan koordinasi dan pengumpulan data serta informasi mengenai perkembangan kejadian tersebut,” tegas Danlantamal IV.
Saat ini merupakan musim angin utara yang menyebabkan gelombang laut cukup tinggi disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang. Saat musim ombak besar begini banyak terjadi kecelakaan transportasi laut di selat Malaka.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono membenarkan kabar tenggelamnya kapal pengangkut BNI tersebut.
“Benar terjadi musibah tersebut,” kata Hermione seperti dilansir Tempo.co, Senin (23/1/2017).
Hermono mengatakan, perkembangan terakhir ada sebanyak 12 korban yang ditemukan dalam musibah itu. Sebanyak 10 orang dinyatakan tewas, terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sementara itu, 2 orang korban lainnya dinyatakan selamat.
Menurut Hermono, pihaknya belum mengetahui pasti jumlah penumpang TKI yang menjadi korban tenggelamnya kapal tersebut.
“Kami belum tahu berapa jumlah penumpang sebenarnya, karena dua penumpang yang selamat belum bisa dimintai keterangan,” kata Hermono.
Hermono mengatakan, 10 jenazah saat ini masih berada di Rumah Sakit Sultan Ismail Johor Bahru, Malaysia.
Ia menambahkan staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Malaysia pun sudah melihat lokasi tenggelamnya kapal dan berkoordinasi dangan aparat setempat.
Sebelumnya kecelakaan serupa baru saja terjadi di perairan Indonesia pada November 2016. Kecelakaan ini menewaskan setengah dari 101 BMI setelah kapal yang mereka tumpangi menabrak karang dan tenggelam di Tanjung Bemban, Batam, Kepulauan Riau.
COMMENTS