Kontradiksi antara Remittance dan Perlindungan BMI
![]() |
Kantor pos bekerjasama dengan perusahaan swasta pengiriman uang, Foto: istimewa |
Informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia menjelaskan bahwa kalangan BMI yang bekerja di Malaysia memberikan sumbangan terbesar mencapai 2,5 miliar dolar AS atau setara 33,7 persen dari total jumlah remitan tahun 2013. Peningkatan remitansi penghasilan tiap tahunnya ini, diperkirakan terus bertambah pada masa mendatang.
Data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa total nilai uang yang dikirim BMI dari luar negeri ke Indonesia mencapai 7,4 miliar dolar AS atau naik 7,2 persen dibanding tahun 2012 yang tercatat 6,9 miliar dolar AS.
Umi Sudarto, koordinator Kobumi Aspak mengatakan bahwa BMI menjadi pengirim terbesar remitansi karena pengiriman BMI terbanyak ada di Malaysia. Bahkan oleh agensi Malaysia, BMI dikirim lagi ke negara lain diantaranya negara-negara di Timur Tengah.
"Upah yang diterima BMI di Malaysia kecil tapi karena jumlah BMI sangat banyak disana makanya jumlah remitansi jadi terbesar. Dibalik fakta ini, Malaysia adalah negara yang memberikan upah sangat murah dan membiarkan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya terus terjadi bahkan perbudakan modern. Kita tidak boleh dikecohkan oleh tingginya pengiriman remitansi dari Malaysia, tapi Malaysialah yang mendapat keuntungan besar dari BMI", tandas Umi menjelaskan.
Keberadaan jasa pengiriman uang mendapat keuntungan yang besar dari pengiriman uang BMI di luar negeri termasuk dari Kuala Lumpur, Malaysia. PT Pos Indonesia (Persero) melalui jaringan yang tersebar hingga ke pedesaan dibantu Pos Malaysia Berhad, berkolaborasi dalam International Express Money Order Service (IEMO) untuk mengambil keuntungan dari arus pengiriman uang BMI dari Malaysia ke Indonesia.
Umi Sudarto, koordinator Kobumi Aspak mengatakan bahwa BMI menjadi pengirim terbesar remitansi karena pengiriman BMI terbanyak ada di Malaysia. Bahkan oleh agensi Malaysia, BMI dikirim lagi ke negara lain diantaranya negara-negara di Timur Tengah.
"Upah yang diterima BMI di Malaysia kecil tapi karena jumlah BMI sangat banyak disana makanya jumlah remitansi jadi terbesar. Dibalik fakta ini, Malaysia adalah negara yang memberikan upah sangat murah dan membiarkan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya terus terjadi bahkan perbudakan modern. Kita tidak boleh dikecohkan oleh tingginya pengiriman remitansi dari Malaysia, tapi Malaysialah yang mendapat keuntungan besar dari BMI", tandas Umi menjelaskan.
Keberadaan jasa pengiriman uang mendapat keuntungan yang besar dari pengiriman uang BMI di luar negeri termasuk dari Kuala Lumpur, Malaysia. PT Pos Indonesia (Persero) melalui jaringan yang tersebar hingga ke pedesaan dibantu Pos Malaysia Berhad, berkolaborasi dalam International Express Money Order Service (IEMO) untuk mengambil keuntungan dari arus pengiriman uang BMI dari Malaysia ke Indonesia.
COMMENTS