Sejarah Pergerakan Buruh Di Taiwan
![]() |
Catatan lain menunjukkan bahwa demo yang terjadi pada bulan Desember tahun 2015 itu merupakan demo terbesar yang dihadiri ribuan BMI yang berada di Taiwan dan memang pada saat itu bertepatan dengan hari libur mereka.
“Batalkan program KUR, KUR bukan solusi terbaik untuk BMI. Pemerintah Indonesia tidak mau memberikan bantuan bagi BMI dan malah menyodorkan BMI untuk berhutang ke Bank. Kami tidak mau terjebak dalam lumpur Utang karena kami hanya punya tenaga. Tidak semua majikan berhati baik, jika terjadi kendala dengan majikan resiko di PHK sepihak lalu dipulangkan paksa adalah resiko terbesar yang harus kami tanggung. Kami butuh perlindungan, bukan asuransi swasta yang berorientasi keuntungan. Kami juga berharap upah segera dinaikkan dan harga kebutuhan pokok dijaga,” demikian tuntutan salah satu buruh migran asal Indonesia yang ikut aksi buruh terbesat di Taiwan.
Dalam aksi itu, setidaknya ada 7 tuntutan pokok yang disuarakan buruh migran asal Indonesia. Tujuh tuntutan itu diantaranya menuntut kontrak kerja jangka panjang, hak libur dan cuti, permudah pindah majikan, menghapus biaya sewa mess yang dibebankan kepada buruh migran, menuntut gaji PRT setara formal, menolak KUR dan transfer gaji langsung dari majikan ke rekening Indonesia.
BMI di Taiwan menambahkan bahwa hal terpenting adalah terkait perlindungan dan pengaturan buruh migran di Taiwan harus dimasukkan dalam Undang Undang Perburuhan Taiwan.
COMMENTS