Pengelolan BMI di perbatasan
![]() |
BMI pulang dari Malaysia di Perbatasan Tebedu, Serawak Malaysia, Foto: istimewa |
"Jika berbicara mengenai TKI (BMI - red), sejak tahun 2013, KPK sudah melakukan kajian tentang sistem penyelenggaraan dan tata kelola pemerintah untuk TKI. Kami juga telah memberikan beberapa rekomendasi kepada pihak terkait," kata Asep di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (12/6/2016).
Selama ini, lanjut dia, dalam pengelolaan BMI sangat rentan terhadap tindak pidana korupsi.
"Contohnya, ada calon TKI (BMI) yang belum cukup umur namun bisa diloloskan dengan mengubah tahun kelahiran atau identitas dari TKI (BMI) dan ini kental unsur korupsi, penyogokan," tutur Asep.
Selain itu, ada juga perilaku pemerasan yang dilakukan terhadap BMI, ini juga masuk dalam kategori korupsi.
Pada tahun 2014, pihaknya mengubah program kajian untuk lebih dalam lagi terkait tindak pidana korupsi dalam penanganan TKI dengan melakukan pengamatan di berbagai titik yang diduga atau yang dilaporkan oleh masyarakat menjadi tempat penindasan dan eksploitasi terhadap TKI, terutama di bandara Soekarno-Hatta.
"Ini sebagai salah satu bentuk keseriusan kita dan kita menggandeng berbagai pihak dalam pengelolaan ini. Ada dua yang konteksnya sangat kedaerahan. Pertama, kita ingin menata daerah-daerah asal paling banyak TKI-nya, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB dan NTT. Kedua, fokus kita adalah daerah perbatasan, termasuk di Kalbar," tutur Asep.
"Contohnya, ada calon TKI (BMI) yang belum cukup umur namun bisa diloloskan dengan mengubah tahun kelahiran atau identitas dari TKI (BMI) dan ini kental unsur korupsi, penyogokan," tutur Asep.
Selain itu, ada juga perilaku pemerasan yang dilakukan terhadap BMI, ini juga masuk dalam kategori korupsi.
Pada tahun 2014, pihaknya mengubah program kajian untuk lebih dalam lagi terkait tindak pidana korupsi dalam penanganan TKI dengan melakukan pengamatan di berbagai titik yang diduga atau yang dilaporkan oleh masyarakat menjadi tempat penindasan dan eksploitasi terhadap TKI, terutama di bandara Soekarno-Hatta.
"Ini sebagai salah satu bentuk keseriusan kita dan kita menggandeng berbagai pihak dalam pengelolaan ini. Ada dua yang konteksnya sangat kedaerahan. Pertama, kita ingin menata daerah-daerah asal paling banyak TKI-nya, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB dan NTT. Kedua, fokus kita adalah daerah perbatasan, termasuk di Kalbar," tutur Asep.
Dari hasil eveluasi yang dilakukan KPK, ada beberapa PR (Pekerjaan Rumah - red) yang harus dilakukan oleh pihak terkait, termasuk pemda, karena KPK akan memfokuskan pada hal yang dianggap lebih menyentuh lagi terhadap perbaikan tata kelola yang menyangkut langsung penanganan BMI.