Aksi anti trafficking di Hong Kong
![]() |
Aksi Mata Melawan Trafficking di Hong Kong, Foto: Evant |
“Selama bulan January hingga bulan July tahun 2016 sebanyak 32 kasus kematian buruh migran yang meninggal diluar Negri dan beberapa dipulangkan dalam kondisi tubuh jenazah penuh luka dan jahitan. Yang terbaru ini kemarin adalah kasus Yurinda Salen dan Dolfina. Saya marah sekali melihat kondisi ini, oleh karena itu saya mengajak kawan-kawan buruh migran dari NTT dan buruh migran lainnya untuk ikut turun ke jalan menuntut pemerintah RI agar mengusut tuntas kasus ini” jelas Joey salah satu koordinator aksi dari Komunitas buruh migran NTT.
Kesaksian salah satu peserta aksi mengatakan bahwa sepupunya yang menjadi BMI di Malaysia disuntik mati karena mengalami kecelakaan ditempat kerjanya. Ketika jenazahnya dipulangkan, kami mendapati tubuhnya penuh jahitan dan retina matanya bahkan sudah hilang.
“Perdagangan manusia bersumber dari aturan pemerintah itu sendiri, melalui UU39/2004 pemerintah yang mempercayakan swasta lewat Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) melakukan pengiriman BMI ke luar negri. Dari mulai perekrutan dan pemulangan, semua diserahkan ke swasta yang minim perlindungan. Oleh karena itu UU39/2004 harus segera diganti dengan UU yang mengacu pada konvensi PBB no 190 tentang Perlindungan buruh migran dan anggota keluarganya serta konvensi ILO no. 189 tentang kerja layak PRT,” tuntut Ryan dari Wanodya Indonesia Club.
Toto Mahasiswa biara dari NTT yang sedang belajar di Macau dalam orasinya mengatakan bahwa kasus Perdagangan Manusia ini sangat ruwet dan kompleks. Karena sudah sangat terang kasus ini melibatkan birokarasi pemerintah. Sehingga membutuhkan kerja keras dan protes yang kuat untuk melawan Trafficking. Mereka, manusia-manusia pengkhianat kemanusian tidak akan mau menghentikan kejahatan ini, namun kita juga tidak akan berhenti melakukan perlawanan terhadap perdagangan manusia ini” teriak .
Yanti dari Migran Muslim Progresif (MMP) mengatakan bahwa solidaritas dan persatuan yang kuat sangat dibutuhkan untuk melawan Trafficking ini. Karena jaringannya sangat kuat, korbannya rakyat miskin yang sengaja dimiskinkan oleh pemerintah.
Aksi diawali dengan dengan Rally dari Fire Dragon Patf berjalan membawa spanduk dan poster tuntutan. Terlihat pimpinan aksi berorasi dan ada juga yang membaca puisi berjudul Kami Miskin, Tapi Bukan Dagangan.
![]() |
Stop Human Trafficking, Foto: Evant |
![]() |
Kami akan menuntut terus perlindungan, Foto: Evant |
![]() |
Kami menuntut segera usut kasus Yufrinda, Foto Evant |
![]() |
Kami akan terus menuntut perlindungan sejati, Foto: Evant |
COMMENTS