Testimoni BMI magang di Jepang
![]() |
BMI magang di Jepang, Foto Fatkhur Rozak |
KOBUMI - Berikut adalah tulisan testimoni atau kesaksian dari Buruh Migran Indonesia (BMI) di Jepang yang statusnya sebagai Buruh Pemagang (Kenshusei) yang dimuat oleh Fatkhur Rozak. di dinding facebook-nya. Kondisi BMI yang bekerja dengan status pemagang ternyata mengalami banyak eksploitasi dan mendapat perlakuan diskriminasi. Begitu kira-kira yang terungkap dari tulisan BMI di Jepang yang kami ambil dari media sosial tersebut.
Slamet Riyadi menulis:
Kenapa harus KENSHUSEI?
Menyandang status ini itu tidak mudah. Dibebani dengan kerjaan yang sama berat tapi di bayar dengan jauh lebih murah.
Belum lagi stigma di mata orang jepang masih banyak menganggap KENSHUSEI itu rendah.
Awalnya dengan imej yang "wah" banyak yang berbondong-bondong datang ke jepang dengan harapan tujuan program KENSHUSEI itu sesuai yang di harapkan. Ya seperti judulnya di zairyuu kado "technical intern training". Tapi kenyataannya boro-boro tecnical training, jadi buruh kasar iya. Tidak ada kesan traning sama sekali dalam prakteknya.
Ya kita peras tenaga dan waktu kita untuk membangun ekonomi negeri impian ini.
Belum lagi perlakuan perlakuan yang tidak baik oleh pihak perusahaan yang tidak sesuai dengan perjanjian dan jauh dari harapan.
Lalu APA?
Saya harus menyesal? Disini terlalu indah untuk disesali.
Yah barang kali mungkin saya tidak jauh lebih beruntung. Atau malah ada yang jauh lebih menyedihkan daripada saya.
Tidak bisa pamer harta dan barang-barang mewah hasil kerja keras disini.
Bukan mobil mewah,
Bukan motor keren,
Bukan pula sepetak sawah atau sebidang tanah.
Lalu tiga tahun dapat APA?
Saya akan menjawab sambil menunjuk kepala : " Dapat ini "
" Semua ada DISINI (kepala). Yang tidak akan habis saya bagi, yang tidak berkurang kalau saya berikan kepada orang lain. "
Sukses menurut saya :
"BUKAN tahu apa yang akan saya beli dengan hasil KERJA KERAS disini,
TAPI
TAHU apa yang harus saya lakukan selanjutnya dengan ILMU yang saya dapat disini."
Ya kalau CUMAN dapat duit, tak ada beda nya sama BURUH di indonesia.
Disini buruh disana buruh,
3 tahun pulang jadi buruh lagi?
Barang kali ILMU lah yang bisa mengubah nya....
COMMENTS